REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Advokasi Pukat UGM, Oce Madril menyayangkan sikap Panitia Pelaksana (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak konsisten dalam memberikan pertanyaan kepada 19 Capim KPK dalam wawancara terbuka yang dilaksanakan selama tiga hari kemarin.
"Wawancara yang dilakukan Pansel KPK sangat sporadis, tidak jelas arah pertanyaannya," ujar Madril kepada ROL, Kamis (27/8).
Madril menjelaskan pola sporadis adalah pola pertanyaan yang dilontarkan kepada para Capim tidak terarah. Sehingga menyebabkan target wawancara terbuka tidak tercapai. Ia pun memberikan contoh dengan beberapa pertanyaan penting yan justru tidak ditanyakan Pansel kepada para Capim, seperti LHKPN dan rekam jejak Capim yang seharusnya dikonfirmasi.
Namun, sambung Madril, Pukat sangat mengapresiasi kerja Pansel Capim KPK dalam proses seleksi Capim KPK sejak (4/7) yang telah sampai di titik akhir. Perlu diketahui, setelah tes wawancara dan kesehatan, sebanyak delapan nama capim KPK akan diserahkan pansel pada Presiden Jokowi untuk selanjutnya nama tersebut diberikan ke DPR RI untuk menjalani uji kelayakan.