Rabu 26 Aug 2015 11:19 WIB

ICW: Pansel Punya Favorit Tersendiri pada Capim KPK

Rep: C07/ Red: Angga Indrawan
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jimly Asshiddiqie (kanan) mengikuti wawancara terbuka di hadapan Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK, Jakarta, Selasa (25/8).   (Antara/Yudhi Mahatma)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jimly Asshiddiqie (kanan) mengikuti wawancara terbuka di hadapan Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK, Jakarta, Selasa (25/8). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai ada pemfavoritan oleh Pansel KPK kepada para Capim KPK. Koordinator Investigasi ICW, Febri Hendri mengaku khawatir sikap tersebut  membuat pansel abai dengan masalah integritas dan konflik kepentingan jika kandidat menjadi pimpinan KPK.

"Kami menilai pansel memfavoritkan calon dari kepolisian dan purnawirawan militer," ujarnya kepada ROL, Rabu (26/8).

Dalam melontarkan pertanyaan pun, sambung Febri, ICW melihat pansel memberi pertanyaan dan perlakuan berbeda terhadap para capim tertentu.

Dari hasil pengamatan ICW, ada capim yang dicecar soal harta kekayaan dan pelanggarannya. Adapula capim yang tidak ditanya soal harta kekayaannya oleh pansel. 

"Semoga panselnya tidak takut bertanya pada kandidat tertentu," ucapnya.

Anggota tim Pansel Capim KPK melakukan wawancara terbuka kepada 19 Capim KPK selama tiga hari dari (24/8) sampai (26/8). Sebelumnya, Pansel KPK telah mengumumkan 19 nama capim yang lolos ke tahap berikutnya.  

Nantinya dari 19 nama itu akan dikerucutkan menjadi delapan nama. Kemudian delapan nama tersebut akan dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR .

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement