Selasa 25 Aug 2015 19:23 WIB

Bidan Gorontalo Keluhkan Tunjangan

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Muhammad Hafil
Gambar dari buku ‘Kisah Menakjubkan tentang Bagaimana Bayi Dilahirkan’ menjelaskan tentang kelahiran premature.
Foto: Fiona Katauskas
Gambar dari buku ‘Kisah Menakjubkan tentang Bagaimana Bayi Dilahirkan’ menjelaskan tentang kelahiran premature.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di Gorontalo. Salah satu peserta dalam Rakorda itu adalah Rina yang merupakan perwakilan dari Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Gorontalo.

Rina menyampaikan bahwa ada permasalahan penyaluran dana Kesehatan masyarakat di Gorontalo. “Sudah bertahun-tahun kami tidak mendapatkan dana jaminan kesehatan masyarakat. Puskesmas sebagai pelayan kesehatan masyarakat terdepan pun sangat mengalami kesulitan," ujarnya melalui siaran Pers kepada Republika, Selasa (25/8).

Hal itu, lanjutnya, membuat yenaga kesehatan sering tidak mendapat tunjangan. Karena itu, ia mengusulkan agar dana kesehatan BPJS dapat secara langsung disalurkan melalui puskesmas, jangan ke Pemda, agar pelayanan di Puskesmas bisa maksimal.

“Bahkan, pasien saya berpikir apakah pembayaran tagihan dari BPJS ke rumah sakit tidak lancar alias menunggak ya. Sehingga beberapa rumah sakit menolak pasien BPJS dengan alasan kamar penuh," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement