Selasa 25 Aug 2015 12:47 WIB
Capim KPK

Jimly tak Mau Jawab Pertanyaan Pansel KPK

Rep: C07/ Red: Erik Purnama Putra
Calon pimpinan KPK Jimly Asshiddiqie.
Foto: Antara
Calon pimpinan KPK Jimly Asshiddiqie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, mendapatkan giliran ketiga dalam sesi wawancara terbuka calon pimpinan KPK di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8).

Anggota pansel KPK, Enny Nurbaningsih, menanyakan kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu apakah tetap bersedia menjadi pimpinan KPK bila tidak menjabat sebagai ketua.

"Bapak pernah selesai MK 2008, proses MK berikutnya di DPR, buka pintu khusus kesediaan bapak dan terpilih mundur karena bukan ketua, jangan-jangan kalau KPK bukan ketua bagaimana," tanya Enny.

"Saya ini konsisten saya mohon kalau bisa pertanyaan ini saya jawab di DPR, karena di sana yang akan menentukan siapa ketua atau wakil, tugas pansel pilih 8 saja," jawab Jimly.

Tidak puas dengan jawaban Jimly, Enny kembali mempertanyakan hal tersebut sebagai klarifikasi. "Lebih baik saya jawab nanti (di DPR)," ujar Jimly.

Saat ditanyakan kembali pertanyaan tersebut Jimly hanya tersenyum. "Jadi bapak setuju dengan pernyataan saya," tanya Enny kembali. "Saya konsisten," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Enny pun melanjutkan pertanyaannya apakah Jimly bisa membangun kerja bersama secara kolektif kolegial dan tidak mendominasi bila menjadi pimpinan KPK. "InsyaAllah bisa, karena kolektif kolegial itu dalam keputusan, tidak boleh diputus sendiri, sebagai mantan ketua peradilan sudah biasa begitu, kita harus tunduk dalam keputusan institusi," ucap Jimly.

Adapun pada hari ini yang dijadwalkan wawancara terbuka adalah Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono, Mayjen (Purn) Hendardi Soepandji, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie, Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo, Dosen Hukum Universitas Hasanuddin La Ode Muhammad Syarif, Dosen Akuntansi Universitas Gadjah Mada Mohammad Gudono, dan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono.

Perlu diketahui, anggota tim Pansel Capim KPK, melakukan wawancara terbuka kepada 19 Capim KPK pada hari ini sampai (26/8). Sebelumnya, Pansel KPK telah mengumumkan 19 nama capim yang lolos ke tahap berikutnya. Nantinya dari 19 nama itu akan dikerucutkan menjadi delapan nama. Kemudian, delapan nama tersebut akan dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement