Senin 24 Aug 2015 18:54 WIB

Rencana Pengelolaan DAS akan Untungkan Dua Negara

Rep: c34/ Red: Karta Raharja Ucu
Salah satu isu sosial yang muncul di wilayah daerah aliran sungai (DAS) saat ini adalah rendahnya cakupan penyediaan akses air bersih dan penggunaan sarana sanitasi.
Foto: Siwi Tri Puji/Republika
Salah satu isu sosial yang muncul di wilayah daerah aliran sungai (DAS) saat ini adalah rendahnya cakupan penyediaan akses air bersih dan penggunaan sarana sanitasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas negara yang diinisiasi Indonesia dan Timor Leste, dinilai akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Pendapat itu disampaikan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Henry Bastaman.

Menurutnya, pengelolaan ekosistem bersama tersebut akan mencegah kerugian akibat cemaran lingkungan. "Sudah dimulai dengan memetakan 10 DAS lintas negara yang telah teridentifikasi," ungkap Henry di CIFOR, Bogor, Senin (24/8).

Ia menyampaikan, kerja sama itu bisa menjadi simbiosis mutualisme yang manfaatnya bisa dipetik oleh kedua negara. Program yang akan diteken pada Rabu (26/8) itu, ungkapnya, menjadi ajang berbagi ilmu serta penerapan manajemen lingkungan dan hutan.

"Benefit lain, bisa sama-sama menjaga border masing-masing, jangan sampai ada masalah lintas batas," katanya.

Dari sisi kemaritiman, kedua negara juga dapat melindungi lautan terbuka, yang menjadi jalur transportasi internasional. Selain pembicaraan pengelolaan DAS, Timor Leste juga tertarik mempelajari sejumlah metode penanaman yang telah dilakoni Indonesia. Salah satunya, penyebaran benih dari pesawat ke daerah-daerah terpencil.

"Sempat dibahas, mereka menganggap Gunung Kidul contoh yang sangat baik karena dari segi ekosistem dulunya mirip-mirip dengan di Timor Leste. Pendekatannya bisa diterapkan di sana," papar Henry.

Senin (24/8), Henry mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Timor Leste, Estanislau Aleixo da Silva ke Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor. Sebelumnya, Menteri Silva telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, di Jakarta.

Selama di Indonesia, Menteri Silva juga bertandang ke Menteri Pertanian serta Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia juga dijadwalkan mengunjungi Pusdiklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, Badan Litbang dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, serta Kebun Raya Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement