Sabtu 22 Aug 2015 22:46 WIB

Wagub Jatim Resmikan STIKDI Surabaya

Syaifullah Yusuf
Foto: Republika
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA --  Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah, yang berlokasi di kawasan Perak Surabaya, Sabtu (22/8).

"Semoga sekolah yang menyatu dengan masjid ini semakin menyemarakkan rumah Allah, bahkan dijadikan sebagai basis utama pemberdayaan masyarakat," ujarnya di sela sambutan peresmian.

Ia menceritakan, dalam sejumlah lawatannya ke beberapa negara di Amerika, Eropa hingga Timur Tengah, masjid-masjidnya dikelola sangat baik, bahkan menjadi sarana rekreasi rohani yang memberi inspirasi."Kalau imam masjidnya profesional, punya bekal ilmu yang berkualitas, saya yakin masjid-masjid kita lebih semarak. Tidak lagi menjadi masjid banyak tutupnya daripada bukanya," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Pada peresmian tersebut, hadir Ketua Dewan Pembina STIDKI Ar Rahmah Muhammad Shaleh Drehem, Ketua/Rektor Ahmad Mudzoffar Jufri, Lc, MA, Rektor Unesa Prof Dr Warsono, Pengurus PWNU Jatim Prof Dr KH Ali Azis, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur Roziqi, dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Muhammad Shaleh Drehem mengatakan pendirian STIDKI dilandasi cita-cita yang fokus untuk mencetak imam masjid pemimpin peradaban.

"Alhamdulillah, sudah banyak kampus yang meluluskan ilmuwan, ahli tehnologi, profesional bisnis, politisi, guru, hingga selebriti. Tapi belum banyak, kampus yang secara khusus mencetak imam masjid profesional," ucapnya.

STIDKI Ar Rahmah tahun ini telah menerima 30 mahasiswa angkatan pertama yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia.

Model pendidikannya, lanjut dia, yakni mahasiswa menginap di asrama dengan target hafal 30 juz Al-Quran dan memiliki kepemimpinan, serta sistem manajerial bagus.

Manajemen kampus juga ini menanggung semua anggaran kuliah dan biaya hidup seluruh mahasiswanya selama empat tahun masa perkuliahan.

Dengan demikian, kata ketua Ikatan Dai Indonesia Jatim itu, mahasiswa fokus belajar, sedangkan orang tua di rumah fokus mendoakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement