Jumat 21 Aug 2015 19:23 WIB

BPS: Jumlah Warga Miskin Tangsel Bertambah

Kemiskinan
Foto: Edwin/Republika
Kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan menyebutkan jumlah warga miskin di Kota Tangerang Selatan, Banten, mengalami peningkatan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan, Faizin dihubungi, Jumat, mengatakan pada tahun 2012 jumlah warga miskin terdata sebanyak 1,33 persen dari total 1.443.403 Kepala Keluarga.

Jumlah tersebut bertambah pada tahun 2013 yang mencapai 1,75 persen. Meski pada tahun 2010 hingga 2011 telah mengalami penurunan.

Mengenai data kemiskinan tahun 2014, saat ini pihaknya masih mendata. Tetapi dengan kondisi ekonomi saat ini serta belanja daerah untuk pembangunan masih rendah, sangat kecil untuk berkurangnya angka kemiskinan secara drastis.

Adapun penyebab meningkatnya jumlah warga miskin di Tangerang Selatan yakni karena produk dari pertumbuhan ekonomi yang ada tak dapat dirasakan masyarakat.

Misalnya saja pertumbuhan pembangunan perumahan yang menggeliat di Tangsel. Sebagian besar pemilik modal dari luar Tangsel sehingga warga hanya jadi pekerja dan pendapatan tak sebanding dengan kebutuhan barang pokok saat ini.

"Semestinya, bisa ditingkatkan melalui ekonomi kerakyatan seperti UKM. Itu pun tak sekedar memberi modal tapi harus membantu promisi sebab perdagangan di tangsel begitu tinggi," ujarnya.

Sementara itu, posisi Pemkot Tangsel hanya sebagai penerima saja dan warga sebagai pekerja. Setelah pembangunan yang di modali orang luar tangsel selesai, maka warga kembali mengalami masalah ekonomi.

"Ini yang harus diantisipasi pemda dengan program kerakyatan," katanya.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan bertambahnya warga miskin karena beberapa faktor diantaranya kenaikan harga BBM.

Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat mengalami penurunan. Maka itu, masyarakat yang sebelumnya masuk dalam kategori warga hampir miskin menjadi warga miskin sebab harga komoditi mengalami kenaikan.

Meski laju pertumbuhan di Kota Tangerang Selatan tergolong tinggi yakni 8,7 persen bahkan di tingkat nasional, namun masalah ekonomi menyebabkan inflasi yang membuat daya beli juga turun.

"Faktor ekonomi mulai dari kenaikan BBM dan harga kebutuhan pokok, membuat warga miskin di Tangerang Selatan bertambah," kata Benyamin yang kembali menjadi wakilnya Airin dalam Pilkada Tangsel.

Dalam mengatasinya, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 30 miliar lebih untuk peningkatan ekonomi di masyarakat.

Intervensi tersebut dilakukan dengan beberapa program di beberapa dinas seperti halnya bedah rumah di Dinas Tata Kota, Bedah warung di Dinas Koperasi hingga pelatihan melalui Disnaker.

"Kita banyak keluarkan anggaran untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat mengatasi warga miskin di Tangerang Selatan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement