REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengejar jaringan Santoso pasca peristiwa baku tembak di Pegunungan Desa Kilo, Poso, yang menewaskan dua orang beberapa waktu lalu.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, institusinya juga tengah mendalami kemungkinan keterlibatan jaringan Santoso dalam kegiatan radikal lain, termasuk dalam bom Bangkok awal pekan lalu.
"Kita akan memadukan antara kegiatan di sana, apakah ada kaitan dengan tempat lain, dan apa juga kaitan dengan bom Bangkok kemarin," ujarnya di Istana Negara, Jumat (21/8).
Secara khusus, Luhut juga akan menggelar rapat untuk membahas peristiwa Poso pada siang ini. Rapat itu akan dihadiri Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Seperti diketahui, polisi terlibat baku tembak dengan warga sipil bersenjata. Baku tembak terjadi setelah Brimob Polda Sulteng dan Densus 88 melakukan pengejaran terhadap beberapa kelompok masyarakat yang diketahui kelompok Santoso.
Peristiwa yang terjadi di Pegunungan Desa Kilo, Poso tersebut menewaskan satu orang polisi dan satu terduga teroris. Hingga kini, upaya pencarian jaringan teroris tersebut masih berjalan.