REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah turis menjadi 20 juta atau meningkat dua kali lipat dalam lima tahun. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, salah satu strategi yang akan dilakukan yakni dengan membangun infrastruktur di lokasi wisata.
"Kita ingin di Danau Toba ada airport (bandara). Jadi orang tidak harus repot-repot ke Medan," katanya di Kantor Presiden, Rabu (19/8).
Selain bandara, pemerintah juga akan membangun jalan, menyediakan air bersih dan menyiapkan jaringan internet yang bagus. Lokasi wisata, kata Rizal, tidak akan ramai didatangi turis mancanegara jika infrastruktur pendukungnya minim.
Rizal memimpikan kawasan Danau Toba akan menjadi Monaco-nya Asia. Untuk itu, ia menilai perlu dibentuk Otoritas Pariwisata Danau Toba, yakni sebuah badan yang khusus mengurusi pengembangan pariwisata di kawasan tersebut. Dia mengatakan, badan serupa juga telah terbentuk di kawasan pariwisata Nusa Dua, Bali.
"Harus ada Toba Tourism Authority. Jadi ambil keputusan itu tidak perlu lagi konsultasi dengan pemda atau dirjen," katanya.
Menurut Rizal, pemerintah saat ini tengah dalam tahap memilih lima sampai tujuh lokasi wisata yang akan dijadikan prioritas pembangunan. Lokasi wisata yang menjadi kandidat antara lain Danau Toba, Lombok dan Labuan Bajo.
Rizal menjelaskan pentingnya membangun sektor pariwisata. Jika pariwisata Indonesia meningkat, kata dia, maka akan menimbulkan efek positif pada sektor lain, mulai dari meningkatnya jumlah penerbangan sampai menumbuhkan industri kreatif di masyarakat.
"Pariwisata itu penting karena itu cara paling cepat menciptakan lapangan kerja," ucap Rizal.