Selasa 18 Aug 2015 16:15 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Fasilitas Navigasi dan Informasi Cuaca di Papua Perlu Ditambah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Angga Indrawan
 Foto yang dirilis oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), memperlihatkan puing pesawat Trigana Air yang hilang kontak di kawasan Oksibil,Papua, Senin (17/8).    (AP/Basarnas)
Foto yang dirilis oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), memperlihatkan puing pesawat Trigana Air yang hilang kontak di kawasan Oksibil,Papua, Senin (17/8). (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Yudi Widiana Adia mengatakan kondisi alam Papua yang berbukit dan cuaca yang kerap berubah perlu direspons baik pelaku penerbangan. Kondisi itu semestinya sudah menjadi aparat setempat memahami jalur penerbangan di Papua rawan kecelakaan.

"Sudah beberapa kali kecelakaan pesawat terjadi di kawasan Papua. Penyebab kecelakaannya rata-rata  akibat perubahan cuaca ekstrem," ujarnya, Selasa (18/8).

Fasilitas navigasi penerbangan di Papua, khususnya di lokasi berbahaya, kata dia, perlu ditambah. Begitu juga dengan informasi cuaca.

Peralatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Papua, sambungnya, juga harus dimutakhirkan agar bisa memberikan layanan cuaca yang akurat. "Hal lain yang tak kalah penting adalah evaluasi SOP penerbangan di Papua."

Minimal, terang Yudi, setiap tahun dilakukan evaluasi apakah perlu perbaikan atau seperti apa. Para pilot dan pihak regulator harus duduk bersama mengevaluasi SOP ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement