REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapusdokkes Polri, Brigjen Arthur Tampi mengatakan, Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, Papua akan menampung semua jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana Air. Jenazah akan dibawa dengan helikopter karena posisi jatuhnya pesawat sulit.
"Dari TKP akan dievakuasi dengan helikopter," ujar Arthur, saat dihubungi, Selasa (18/8).
Di Rumah Saki Bhayangkara, jenazah akan melalui pemeriksaan post mortem. Tim Disaster Victim Identivication (DVI) Mabes Polri telah mengirimkan tiga orang spesialis yang terdiri dari ahli forensik, DNA, dan odontologi untuk proses identifikasi ini.
Saat ini, sudah 45 anggota keluarga korban yang menyerahkan data antemortem ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Posko antemortem sendiri sudah dibuka sejak kemarin. Selain data antemortem, petugas juga meminta tanda khusus yang berada pada tubuh dan foto korban.
Sebelumnya, pesawat Trigana ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL-257 dengan rute Jayapura-Oksibil jatuh. Pesawat yang membawa 49 penumpang dengan lima kru tersebut hilang kontak pada Ahad (16/8), siang. Pesawat tersebut diduga jatuh karena menambrak bukit.