REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Maskapai Trigana yang mengoperasikan pesawat jenis ATR bernomor IL 257 yang hilang kontak sejak Ahad (16/8), mengaku belum mendapatkan kabar dari Badan SAR Nasional (Basarnas). Sebelumnya, pada Ahad (16/8), pesawat berpenumpang 49 orang itu hilang kontak jelang waktu semestinya mendarat.
"Kami tidak dapat kasih informasi apapun karena belum ada perkembangan yang dikabarkan Basarnas," ujar Alfred A Purnomo, petugas dari Trigana Air, ditemui wartawan di Komplek Puri Sentra Niaga, Senin (17/8).
Ia mengimbau awak media untuk tidak menanggapi informasi yang berasal dari sumber tidak resmi mengenai perkembangan pesawat. Dia juga meminta masyarakat menunggu penjelasan Basarnas.
"Sekarang yang menjalankan operasi pencarian Basarnas. Jadi nanti mereka yang menyampaikan dari Sentani, Jayapura. Berita yang baru-baru berkembang jangan dijadikan sebagai patokan dasar," katanya.
Berdasarkan pantauan sejak pukul 13.00 WIB, kantor yang terletak di daerah Kalimalang, Jakarta Timur ini terlihat sepi dan hanya didatangi beberapa orang. "Saat ini di kantor ada dua keluarga kru pesawat yang masih menunggu kabar, sedangkan keluarga penumpang lebih banyak sudah di Sentani," katanya.
Pesawat Trigana Air hilang kontak di daerah Ambisibil dalam penerbangan Jayapura-Oksibil, Papua, pada Minggu pukul 14.55 WIT. Pukul 15.00 WIT tower Bandara Oksibil mengontak pesawat namun tidak ada jawaban.
Pukul 15.30 WIT pesawat ATR PK YRR Captain Pilot Agus terbang menuju lokasi sekitar hilangnya kontak pesawat. Pukul 17.25 WIT pesawat PK YRR mendarat di Bandara Sentani dengan hasil nihil karena cuaca di daerah Ambisibil sudah gelap.