Selasa 19 Jan 2021 20:04 WIB

DVI Polri Kembali Identifikasi Enam Korban Sriwijaya Air

Tim DVI RS Polri mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan Sriwijaya Air.

Sejumlah anggota TNI membawa kantong jenazah di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1). Basarnas kembali memperpanjang operasi SAR pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga tiga hari kedepan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anggota TNI membawa kantong jenazah di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1). Basarnas kembali memperpanjang operasi SAR pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu hingga tiga hari kedepan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri Kramat Jati berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182. Dengan tambahan ini, total korban Sriwijaya Air SJ-182 yang telah teridentifikasi berjumlah 40 jenazah.

"Sampai pukul 17.00 WIB ini, korban yang berhasil diidentifikasi bertambah enam, hari kemarin 34," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (19/1).

Baca Juga

Dengan demikian, kata Rusdi, Tim DVI Polri sampai saat ini telah berhasil mengidentifikasi 40 jenazah korban dari total 62 orang sesuai data manifest Sriwijaya Air SJ-182. Enam korban tersebut, yakni Kolisun (37), Grislend Gloria Natalies (28), Faisal Rahman (30), Andi Syifa Kamila (26), Shinta (23), dan Mulyadi (39).

Rusdi menyatakan enam korban itu berhasil direkonsiliasi dengan sampel DNA. Selain itu, kata dia, Tim DVI Polri sampai pukul 17.00 WIB juga mengidentifikasi 310 kantong jenazah dan 250 kantong properti korban.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Sabtu (9/1).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB. Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement