Senin 17 Aug 2015 06:57 WIB

Penangkapan 3 Terduga Teroris di Solo Melanggar HAM

Rep: Edy Setyoko/ Red: Ilham
Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS.
Foto: Antara
Personel Densus 88 Mabes Polri melakukan penggrebekan di rumah terduga teroris jaringan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Koordinator Sub Komisi Pemantauan dan Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Siane Indriyani, Ahad (16/8), menilai tindakan penangkapan terduga teroris di Solo melanggar HAM. Soalnya, penangkapan dan penggeledahan di rumah dan tempat kerja tiga tersangka teroris tidak menunjukkan prosedur hukum.

''Setelah melakukan pengecekan langsung lapangan, kami menilai tindakan yang dilakukan aparat Polri ternyata tidak sesuai prosedur hukum yang berlaku,'' kata Siane kepada wartawan, kemarin.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa dilakukan Densus 88 AT berkelanjutan dikemudian hari, Siane akan mengambil langkah. Komnas HAM bakal membicarakan masalah tersebut dengan pihak terkait. Baik dari aparat, perwakilan pemerintah maupun pihak lain yang menyoroti masalah HAM.

''Dari hasil contoh kasus penangkapan terduga teroris di Solo tersebut, dipastikan dapat digunakan sebagai masukan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadapi kasus serupa,'' tambah Siane.

Ihwal langkah yang akan ditempuh, kata Siane, Komnas HAM segera melakukan investigasi mendalam seputar penanganan terorisme di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan, agar penanganan terorisme di Tanah Air tetap mengedepankan HAM. Ini mengingat, Indonesia sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi hak azasi dan hukum bagi warga negaranya.

''Jelas, kami secara khusus bakal membahas masalah ini terlebih dahulu. Dan, dalam menangani kasus ini, Komnas HAM akan lakukan investigasi yang lebih mendalam lagi,'' tambahnya.

Menurut Siane, soal penanganan kasus terorisme di Tanah Air tetap berjalan dalam koridor hukum yang benar. Diharapkan, sehingga tidak ada lagi unsur tindak pelanggaran hak asasi yang dimiliki oleh tiap pribadi warga negara.

Untuk diketahui, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris pada Rabu (12/8), lalu. Ketiganya adalah Ibadurahman (19) warga Kampung Semanggi, RT 06, RW 04, Kecamatan Pasar Kliwon; Sugiyanto (35) Kampung Mojo RT 06, RW 05 Kelurahan, Semanggi, Pasar Kliwon; dan Yus Karman (30) warga Kampung Semanggi RT 05, RW 03, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Banyak pihak yang tidak tahu ihwal kasus penangkapan ketiga orang Islam tersebut. Keluarga, maupun pihak warga, tidak mengetahui persis tindakan apa yang dilakukan ketiga warga tersebut sehingga dituduh teroris.

Hampir sebagian besar tindakan serupa diambil Densus 88 AT dalam menangani kasus terduga teroris di Tanah Air. Hal semacam ini, kata Siane, tidak bisa dibiarkan begitu saja. ''Perlu dibicarakan dengan pihak lain yang terkait,'' tambah Siane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement