REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Pendaki yang ingin berada di puncak Gunung Merbabu saat merayakan kemerdekaan Indonesia perlu berhati-hati. Mereka diminta menyiapkan perlengkapan khusus mengantisisipasi cuaca dingin puncak Gunung Merbabu yang mencapai 11 derajat celsius.
Menurut Komandan SAR BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Boyolali, Jateng, Kurniawan Fajar Prasetya, suhu dingin puncak Merbabu mencapai 11 derajat celsius.''Kami minta pendaki membawa perlengkapan memadai,'' ujarnya, Ahad (16/8).
Yoyok, panggilan akrab Kurniawan Fajar Prasetyo, meminta pendaki yang hendak naik ke Gunung Merbabu harus mewaspadai cuaca dingin puncak. Perlengkapan seperti, jaket baju hangat, serta bekal makanan cukup perlu dipersiapkan betul.
Pendaki disamping menghadapi cuaca dingin puncak, juga mewaspadai debu. Selama musim kemarau panjang, seperti saat ini, terpaan angin kencang membuat debu dan benda kering yang mudah terbang, larut bertebaran.
Dan, yang lebih penting lagi, lanjut Yoyok, pendaki dilarang membuat api unggun, selama berada di kawasan Gunung Merbabu. Membuat perapian menjadi salah satu penyebab utama kasus kebakaran hutan. Apalagi bagi pendaki yang ceroboh, membuat perapian lupa mematikan. ''Kasus semacam ini yang membuat kasus kebakaran terjadi dimana-mana,'' tambahnya.
''Pokoknya, jangan membuat api unggun selama berada di kawasan hutan Merbabu. Masalahnya, kondisi tanaman dan semak di sana sudah kering. Sehingga gampang menjalar bila terkena percikan bola apa. Kasus semacam ini bisa memicu kebakaran.''
Selain itu, masih kata Yoyok, tim SAR juga meminta pendaki untuk mematuhi peraturan yang ada. Dan, bila ingin naik menuju puncak harus melalui jalur pendakian yang resmi. Untuk pengawasan dan penjagaan di Gunung Merbabu, SAR BPBD menyiapkan 10 petugas.
Saat momen memperingati HUT RI umumnya jumlah pendaki ke Gunung Merbabu bakal mengalami peningkatan. Tentu saja, petugas terpaksa melakukan pembatasan jumlah kuota yang diizinkan naik menuju puncak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
