REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keamanan Radiasi, Transportasi dan Limbah Badan Atom Internasional (IAEA), Pil-Soo Hahn, mengatakan secara keseluruhan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) lebih aman dibandingkan pembangkit listrik lainnya.
"Setiap pembangkit memiliki risiko masing-masing, namun saya bisa mengatakan PLTN bisa mengurangi risiko hingga satu berbanding 100.000 kemungkinan asalkan mengikuti regulasi keamanan," ujar Hahn dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan pembangkit listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki dampak lingkungan yang cukup serius. Pada proses pembakaran batu bara, selain menghasilkan panas juga menghasilkan polutan yang mencemari lingkungan dan merusak lapisan ozon.
PLTU juga mengakibatkan rusaknya biota laut dan pantai yang berada di dekat dengan kawasan PLTU tersebut. "Sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia sudah mampu mengelola nuklir. Hal itu dibuktikan dengan hasil tinjauan kami," cetus Hahn.