Sabtu 15 Aug 2015 05:45 WIB

Suplai Air ke Bandara Soetta Mulai Normal

Rep: c36/ Red: Didi Purwadi
Penumpang berada di tempat kedatangan di terminal 1C Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/7). Penumpang menunggu barang bawaan mereka di terminal kedatangan 1C Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/7
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Penumpang berada di tempat kedatangan di terminal 1C Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/7). Penumpang menunggu barang bawaan mereka di terminal kedatangan 1C Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (22/7

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Benteng, Suyanto, mengatakan pasokan air ke Bandara Soekarno - Hatta (Soetta), kembali normal pada Jumat (14/8). Meski begitu, pihaknya tetap berharap perbaikan pintu air nomor enam segera terselesaikan tepat waktu.

Dikonfirmasi pada Jumat (14/8), Suyanto menyatakan pihaknya mampu menyuplai air hingga batas ideal ke Bandara Soetta.

"Pasokan air ke bandara kembali pada angka 100 liter/detik. Untuk pasokan ke pelanggan di Kota Tangerang pun bisa mencapai 370 liter/detik," jelasnya.

Bertambahnya volume air baku menjadi pendorong stabilnya produksi air pada Jumat. Pihaknya berharap, debit air di Sungai Cisadane tetap stabil dan bisa mencukupi kebutuhan produksi air hingga perbaikan pintu air nomor enam selesai 19 Agustus mendatang.

"Kami berharap intensitas hujan di Bogor dan sekitarnya tetap stabil agar debit air Sungai Cisadane normal," lanjutnya.

Dia menjelaskan, suplai air sangat tergantung dari ketersediaan air baku. Namun, kerusakan pintu air juga memiliki pengaruh.

Jika pintu air tidak rusak, volume air baku PDAM tetap terjaga karena tidak ada kebocoran. Menurut Suyanto, pihaknya telah menentukan alternatif saat perbaikan pintu air berlangsung.

Saat ini, pompa air untuk membantu produksi PDAM ditempatkan sebelum titik pintu air. Jika perbaikan memerlukan proses pengosongan bendung di dekat pintu air, PDAM akan memasang pompa di titik setelahnya.

"Untuk antisipasi jangka pendek, kami akan tempatkan pompa di depan pintu air. Solusi jangka panjang kami memaksimalkan produksi air setiap debit air di Sungai Cisadane bertambah," tambah Suyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement