REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Polisi Nur Ali mengatakan bahwa tiga tersangka terduga teroris rencana melakukan teror bom sasarannya kantor kepolisian dan tempat-tempat ibadah di Kota Surakarta.
"Kepolisian RI kemudian melakukan pemantauan secara terus-menerus dan berhasil mematahkan rencana tiga tersangka yang akan melakukan teror di Kota ini," kata Kapolda, Jumat (14/8).
Menurut Kapolda, dari hasil menggeledahan di empat tempat di Solo dan karanganyar ditemukan barang-barang bukti antara lain berupa yang berhubungan langsung dengan alat yang akan digunakan untuk mengganggu kestabilan keamanan nasional, yakni teror bom.
Menurut Kapolda, kelompok tersebut tidak lepas dari jaringan-jaringan yang pernah diungkap oleh kepolisian pada waktu sebelumnya. Jaringan ini, juga tidak lepas dari pada yang ada di Negara Suriah.
Kapolda menjelaskan, target yang akan dilakukan oleh jaringan tersebut di Kota Surakarta antara lain ada tiga kelompok yang pertama adalah kantor Kepolisian, tempat ibadah khususnya agama Nasrani dan Khong hu cu.
Ia juga mengatakan teror akan dilakukan pada 17 Agustus atau bertepatan HUT Ke-70 Kemerdekaan RI.
Tiga tersangka yang sebelumnya ditangkap oleh pasukan Densus 88, yakni Ibadurahman (19) warga Semanggi RT 06 RW 04 Pasar Kliwon Solo, Yus Karman (31) warga Semanggi RT 05 RW 03 Pasar Kliwon Solo, dan Sugiyono (35) warga Semanggi RT 06 RW 05 Pasar Kliwon Solo.
Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti berupoa rakitan dan bahan pembuat bom dari hasil penggeledahan di empat lokasi.
Menurut Ahli Bom Densus 88 Antiteror Mabes Polri AKBP Sunandi, temuan yang ada di TKP selama penggeledahan di empat lokasi merupakan bahan-bahan untuk merakit bom.
"Kami dengan Tim Labfor telah menemukan sejumlah barang sebagai barang bukti antara lain, asam nitrat jika dicampur dengan urea dapat menjadi bahan peledak. Satu karung alumunium campuran untuk dampaknya, alat inisiator rakitan, 21 suit yang sudah jadi siap digunakan, kalsium nitrat, dan kertas tulisan cara merakit bom," papar Sunandi.
Selain itu barang bukti lainnya, antara lain alat-alat untuk membuat bom lainya, dan bendera-bendera yang menjadi simbol ISIS berwarna hitam.