REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono menilai pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Joko Widodo, mengisyaratkan semua pihak harus menghentikan pertikaian.
"Saya kira tadi soal ketatanegaraan yang imbauan dan harapannya terhadap kalangan dunia politik. Saya kira pesannya supaya bersama-sama kerja keras, ayo kerja dan mari hentikanlah pertikaian," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pidato kenegaraan Presiden Jokowi menegaskan agar semua pihak menahan diri dan menyingkirkan ego masing-masing serta lebih memikirkan kepentingan bangsa. Menurutnya, terkait soal persatuan, sempat disinggung oleh Presiden mengenai kasus kerusuhan di Tolikara dan harus terus terjalin persatuan.
"Namun, pidato Presiden belum menyinggung sektor APBN yang akan disampaikan nanti siang," ucapnya.
Selain itu, Agung optimistis perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi dapat memberikan perbaikan pada kondisi ekonomi saat ini yang sedang terpuruk. Ia berpendapat, masyarakat harus memberi waktu kepada para menteri baru tersebut untuk bekerja memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia.
"Ini kan baru, utamanya memperbaiki indeks ekonomi, soal ekspor, kemudian pertumbuhan ekonominya," ujarnya.
Menurutnya, jangan sampai para menteri baru itu belum bekerja namun sudah dianggap memiliki berbagai persoalan.
Dia menegaskan apa yang dilakukan Presiden Jokowi adalah untuk menjawab keinginan masyarakat dengan memperbaiki kepercayaan melalui reshuffle atau perombakan kabinet.
"Apapun yang dilakukan Presiden adalah untuk menjawab keinginan masyarakat memperbaiki kepercayaan dengan melakukan reshuffle," ucapnya, menegaskan.