REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sub Direktorat Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jya menggeledah sebuah tempat penjualan dan pengembang biakan sapi di Cileungsi, Bogor. Penggledahan ini dilakukan karena polisi mencium adanya dugaan kartelisasi pada sapi.
Hal ini bebarengan dengan minimnya stok daging sapi di pasaran. Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol Mudjiono mengatakan minimnya stok daging sapi di pasaran disinyalir adanya penumpukan daging sapi di pihak produsen. Polisi pun bergerak ke salah satu tempat pemelihara sapi di Cileungsi.
"Kami sudah awasi selama empat bulan terakhir ini. Bulan ini memang ada yang janggal. Biasanya mereka bisa jual 900 sampai 1.000 sapi dalam satu bulan. Namun, bulan ini hanya 167 sapi," ujar Mudjiono di Cileungsi, Kamis (13/8).
Mudjiono mengatakan, pada bulan Mei, Juni dan Juli harga daging di pasaran masih dalam taraf normal. Harga daging di pasaran masih berada pada harga Rp 39.000 hingga Rp 43.000 per kilogram. Pada saat penggledahan di PT Widodo Makmur Perkasa, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.ditemukan masih terdapat 1.729 ekor sapi yan semestinya siap untuk di potong dan kemudian di distribusikan.
Dari hasil penggledahan tersebut polisi memeriksa dua orang. Dua orang tersebut saat ini masih berstatus sebagai saksi. Da orang tersebut merupakan manajer dan akunting PT. Widodo Makmmur Perkasa.