REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwa Jafar menargetkan kawasan perbatasan untuk para transmigran tahun 2016. Ia mengatakan, penambahan kawasan daerah tertinggal itu seiring dengan ditambahnya jumlah transmigran di tahun 2016 dan suksesnya program transmigran di tahun 2015.
"Kita tambahkan kawasan sasaran transmigran di kawasan perbatasan Indonesia," ujar Marwan kepada Republika, Rabu (13/8) usai acara pemberian penghargaan kepada transmigran teladan.
Namun permasalahan di kawasan perbatasan tidak seperti di beberapa desa non perbatasan. Menurut Marwan permasalahan di kawasan perbatasan sangat kompleks. Sehingga perlu campur tangan lintas kementerian untuk mensukseskan program transmigrasi di kawasan-kawasan tersebut.
Ia menyebutkan, Kemendes sudah bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kementerian tersebut akan membangun fasilitas tranportasi seperti perbaikan jalan dan lainnya. Begitupun dengan kementerian-kementerian lainnya yang diharapkan berpartisipasi mensukseskan program transmigrasi.
Marwan mengingatkan, program tranmigrasi tidak sekedar program pemerataan penduduk. Masyarakat yang ditransmigrasikan dididik dan dibina bahkan diseleksi untuk menjadi pemicu kesejahteraan masyarakat pribumi kawasan tujuan.
Dengan begitu, tidak hanya program pemerataan penduduk yang lancar. Program dari kementerian lainnya pun turut terbantu dan masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan pun ikut sejahtera.
"Program ini bukan sekedar pemerataan penduduk saja. Mereka diseleksi dan dibina sebagai pemicu perekonomian masyarakat pribumi," kata Marwan