Kamis 13 Aug 2015 00:19 WIB

Malang Raih Penghargaan Kota Layak Anak

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo (keempat kanan), Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kelima kanan), Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (keenam kanan) dan Menteri PPPA Yohana Yembise (kanan) mengunjun
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo (keempat kanan), Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kelima kanan), Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (keenam kanan) dan Menteri PPPA Yohana Yembise (kanan) mengunjun

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Usaha Kota Malang dalam menata taman-taman kota serta fasilitas layanan bus publik, menyumbang poin untuk mendapatkan penghargaan sebagai kota layak anak.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang, Peni Indriyani, menjelaskan, keberhasilan meraih penghargaan kota layak anak dari tingkat Pratama selama tiga tahun ke tingkat Madya pada 2015, terbesar poinnya ditentukan keberadaan taman kota yang ramah sosial. Selain itu, keberhasilan juga ditopang keberadaan bus sekolah serta bus wisata Malang City Tour (macyto).

Penghargaan yang diberikan secara langsung Presiden Jokowi di Istana Presiden, Selasa (11/12) menempatkan lima kota di Jawa Timur sebagai kota layak anak.  Untuk kategori Pratama diraih kota Batu dan Sidoarjo, untuk kategori Madya diraih Kota Malang dan Kabupaten Tulungagung serta kategori Nindya diraih Surabaya.

"Tahun depan, kita berharap mampu meraih kategori Nidya. Salah satu yang direkomendasikan tim penilai, kota Malang harus melengkapi taman kotanya atau faslitas publiknya dengan ruang laktasi," ujar Peni, Rabu (12/8).

Wali Kota Malang, Mochammad Anton, menegaskan komitmennya untuk terus menyediakan sarana publik yang benar-benar ramah sosial. "Bicaranya bukan saja ramah untuk anak, tapi juga ramah untuk kelompok disabilitas, lansia, ibu-ibu, maupun ramah untuk semua warga," kata Anton menegaskan.

"Kata ramah harus mencakup ramah sosial maupun ramah lingkungan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement