REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi melantik lima menteri baru dan satu sekretaris kabinet. Salah satunya jabatan menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam). Jabatan tersebut kini diemban oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam sebelumnya, Tedjo Edhi Purdjiatno dalam wawancara televisi swasta mengaku tak terkejut dengan perombakan tersebut.
"Ini reshuffle saya yang kedua," katanya, Rabu (12/8).
Ia bercerita, reshuflle pertama terjadi ketika masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kala itu, Tedjo masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
"Saya masih KSAL dipanggil kemudian diganti bersama dengan KSAD dan KSAU. Jadi ini (reshuffle di era Jokowi) yang kedua," katanya.
Meski dua reshuffle yang dialaminya mendadak, ia tidak terkejut. Ia juga menegaskan selalu siap diganti.
Hanya saja, ia tidak pernah mendengar secara langsung dari presiden tentang reshuffle karena selama ini presiden hanya menekankan pada kerja.
"Saya malah dengar dari wartawan atau media. Tapi, saya tidak terkejut dan saya sudah terbiasa dengan hal ini," katanya.