Rabu 12 Aug 2015 17:44 WIB
Reshuffle Kabinet

KPK tak Dilibatkan dalam Reshuffle

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Menteri baru hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri baru hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima menteri dan sekretaris kabinet yang baru telah dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (12/8).

Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji mengatakan KPK tidak dilibatkan dalam penelusuran rekam jejak terhadap pejabat yang baru dilantik ini. Hal ini berbeda ketika mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta KPK untuk menelusuri rekam jejak calon menteri Kabinet Kerja di awal pembentukan.

Bahkan, saat itu lembaga antikorupsi ini menandai beberapa calon dengan stabilo merah ataupun kuning sebagai indikasi yang bersangkutan bermasalah secara hukum. Namun, menurut Indriyanto, permintaan penelusuran rekam jejak kepada KPK tidak harus dilakukan.

"Setahu saya tidak ada (permintaan penelusuran rekam jejak) dan bukan sesuatu yang imperatif, karena semua ini adalah hak prerogatif penuh Presiden," ujar dia, Rabu (12/8).

Seperti diketahui, Jokowi telah merombak kabinetnya. Beberapa pucuk pimpinan di pos kementerian diganti. Berikut rotasi dan pergantian menteri yang dilakukan Jokowi:

1. Darmin Nasution menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.

2. Rizal Ramli menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.

3. Luhut Binsar Panjaitan menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

4. Thomas Lembong menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Rahmat Gobel.

5. Politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung menjadi Menteri Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.

6. Sofyan Djalil menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Andrinof Chaniago.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement