Rabu 12 Aug 2015 17:35 WIB

Pramono Bisa Jadi Jembatan DPR-Pemerintah

Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru di Istana Negara, Rabu (12/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru di Istana Negara, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto berharap Pramono Anung, yang resmi dilantik sebagai Sekretaris Kabinet, bisa memfasilitasi dan menjembatani kepentingan DPR dan pemerintah melalui jabatan barunya tersebut.

"Kita harapkan dengan adanya komunikasi Mas Pram (Pramono Anung) bisa memfasilitasi keinginan kepada Presiden sehingga fasilitasi keinginan pemerintah dan DPR bisa (baik)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/8).

Ia mengatakan, pergantian posisi Seskab dari Andi Widjajanto ke Pramono Anung diharapkan merupakan keputusan yang tepat.

"Ini saya rasa hal yang sangat baik karena Pak Pramono sudah punya 'background' di Wakil Ketua DPR, pengalaman komunikasi, birokrasi, hikmah di DPR cukup besar," katanya.

Ia sendiri menyatakan belum menerima surat pengunduran diri Pramono Anung yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR.

"Belum, belum. Ya, sudah di kantor tapi saya belum lihat. Menurut Pak Pram sudah diajukan. Pak Pram sudah berikan dan nanti saya melihat surat yang ada," katanya.

Presiden Joko Widodo, Rabu, melantik lima menteri dan satu Sekretaris Kabinet untuk sisa masa jabatan 2015-2019 yakni Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menko Polhukam, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Sofyan Djalil sebagai Menteri PPN/Bappenas, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement