REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sebanyak 12 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengalami krisis air bersih. Ironisnya, tujuh dari 12 Kecamatan yang kekeringan itu ada di sekitaran Waduk Jatiluhur. Padahal, waduk tersebut merupakan sumber mata air bagi warga Jakarta.
Bupati Dedi Mulyadi mengatakan, memang sangat ironis Waduk Jatiluhur yang jadi sumber mata air warga Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu, justru tak bisa bermanfaat bagi warga di sekitarnya. Setiap musim kemarau, warga di tujuh kecamatan itu kelimpungan mencari air bersih.
"Tujuh kecamatan itu, Jatiluhur, Sukasari, Tegalwaru, Sukatani, Maniis, Plered, dan Babakan Cikao," ujar Dedi, kepada Republika, Senin (10/8).
Untuk mengatasi masalah warga ini, lanjut Dedi, pihaknya akan berkoordinasi dengan PDAM agar warga mendapatkan layanan air bersih. Tetapi, armada PDAM tersebut sangat minim akrena hanya lima unit. Padahal, armada ini harus menjangkau 12 kecamatan tersebut.
Karena itu, untuk tahun depan pemerintah akan alokasikan pengadaan armada air di setiap kecamatan. Minimal, satu kecamatan punya dua unit tangki air. Kalau kekeringan mereka bisa meminta air langsung ke PDAM. "Soalnya, kalau mengandalkan armada PDAM yang ada, tidak akan beres. Warga tetap kekurangan air," jelasnya.