Senin 10 Aug 2015 03:00 WIB

Debit Air Serayu Terus Menyusut

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
Bendung Gerak Serayu
Bendung Gerak Serayu

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Musim kemarau panjang telah menyebabkan sumber mata air yang kemudian bermuara di Sungai Serayu, Jawa Tengah, menyusut drastis. Penurunan debit air ini, menyebabkan air irigasi yang dialirkan dari Bendung Gerak Serayu di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas harus digilir.

''Di Bendung Gerak Serayu, penurunan debit air ini sangat terasa. Bahkan debit air Serayu sudah susut hingga tinggal  90 persen,'' jelas Kepala Seksi Perawatan dan Operasional Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu Citanduy, Arief Sugiarto, Sabtu (8/8)

Dia menyebutkan, dalam kondisi musim penghujan, debit air sungai Serayu di Bendung Gerak Serayu bisa mencapai 200 meter kubik (m3) per detik. Namun saat ini, debit air hanya mencapai 20 meter kubuk per detik.

Mengingat kondisi ini, air yang dialirkan untuk pertanian melalui pompa irigasi di Bendung Gerak Serayu (BGS) Desa Gambasari tidak bisa dilakukan terus menerus. Dalam hal ini, air Sungai hanya dialirkan ke saluran irigasi secara selang-seling, 10 hari mengalir dan 5 hari kering.

''Selama ini BGS Gambarsari mengairi sawah seluas lebih dari 20 ribu hekter (ha) yang tersebar di tiga kabupaten. Antara lain wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, dan Kebumen,'' jelasnya.

 

Kepala Unit Pengelola BGS, Toto Rahardjo, mengatakan turunnya debit air Sungai Serayu tidak hanya karena debit air dari sumber mata airnya di wilayah Wonosobo mengalami penyusutan. Tapi juga karena pasokan air dari anak-anak sungai yang bermuara di Serayu, juga berkurang,

''Seperti Sungai Klawing yang berasal dari bagian atas Purbalingga dan Sungai Logawa, semuanyanya juga mengalami penyusutan debit air. Karena itu, penurunan debit air Serayu tidak hanya terjadi di bagian hulunya. Namun juga di bagian hilir,'' jelasnya.

Bahkan dia menyebutkan, pengaliran air dari BGS ke saluran irigasi, rencananya tidak hanya akan dilakukan selang-seling 10 hari dialirkan dan 5 hari dikeringkan. Namun mulai 20 Agustus mendatang, aliran irigasi akan dikeringkan total untuk menjaga volume air Serayu dan melakukan pemeliharaan rutin salurana irigasi. ''Rencananya, penutupan saluran utama irigasi dari Bendung Geras ini akan berlangsung selama satu bulan, atau hingga musim hujan tiba,'' jelasnya.

Namun dia memastikan, penutupan saluran irigasi dari BGS ini tidak akan mempengaruhi aktivitas petani. Menurutnya, ketita penutupan dilakukan, sebagian besar areal persawahan yang mengandalkan pasokan air dari irigasi BGS, sudah memasuki musim panen. ''Kalau pun ada yang belum panen, usia tanaman padinya sudah tua sehingga sudah tidak terlalu banyak membutuhkan air,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement