Jumat 07 Aug 2015 22:17 WIB

Taman Nasional Jadi Sumber Baru Devisa Negara

Red: Ilham
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memperhatikan desain produk berbahan baku barang bekas pada peringatan Hari Lingkungan Internasional di Lapangan Indrasari Martapura,Banjarmasin, Selasa (16/6).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memperhatikan desain produk berbahan baku barang bekas pada peringatan Hari Lingkungan Internasional di Lapangan Indrasari Martapura,Banjarmasin, Selasa (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTEN -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya mengatakan, taman nasional Indonesia akan menjadi sumber baru devisa negara. Karena itu, pemerintah akan terus memberdayakan taman nasional agar bisa bernilai.

"Makanya kita mengidentifikasi, taman nasional bisa jadi sumber devisa baru," kata Nurbaya saat sambutan penerimaan peserta Jambore Konservasi Alam Nasional 2015 di Pulau Umang, Banten, Jumat (7/8), malam.

Menurut Nurbaya, Presiden Joko Widodo berpesan agar taman nasional terus diperhatikan. Presiden, kata dia, bahkan mengancam agar pegawai kementerian yang tidak bekerja maksimal dalam konservasi untuk ditukar. "Presiden berpesan harus di-upgrade, harus ada nilai tambahnya," kata dia.

Saat ini Indonesia memiliki satu taman nasional baru, yaitu Gunung Tambora yang berlokasi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Dengan penambahan itu, total taman nasional menjadi 51 taman. "Sekarag sudah 51 karena ditambah Tambora," kata Nurbaya.

Besok, KLHK akan membuka acara Jambore Konservasi Alam Nasional 2015. Acara ini digelar di Taman Nasional Ujun Kulon mulai 8-10 Agustus 2015. Ini merupakan acara jambore kedua yang dilakukan oleh KLHK. Namun, kali ini pesertanya mencangkup seluruh stakeholder konservasi lingkungan se-Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement