Kamis 06 Aug 2015 16:22 WIB
Muktamar NU

Pengurus PBNU Diharap tak Masuk Jalur Politik

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Proses perhitungan pemilihan calon Ketua Umum PBNU saat Muktamar NU ke 33 Jombang, Kamis (6/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Proses perhitungan pemilihan calon Ketua Umum PBNU saat Muktamar NU ke 33 Jombang, Kamis (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) ini peringkatnya jauh lebih tinggi dari pada parpol, sehingga tidak ada tanding-tandingan. Mereka ini berbeda dengan parpol.

"Kalau parpol memperebutkan kekuasaan, kalau ormas posisinya sebagai poros netral bangsa. Kalau ada perbedaan pendapat di dalam ormas agama kaidahnya lebih mudah, kembali saja kepada Hadist dan Alquran," kata Hendri, Kamis, (6/8).

Ia berpendapat, kedepannya para kiai sebaiknya terus melakukan kaderisasi dan komunikasi politik. Sehingga tidak terjadi perbedaan yang bisa menimbulkan perpecahan. Para pengurus PBNU juga diharap tidak masuk ke jalur politik.

"Kalau ada pengurus yang masuk ke jalur politik maka sebaiknya meninggalkan jabatannya sebagai pengurus PBNU. Sebab jika menjabat keduanya bisa menimbulkan konflik kepentingan dan dikhawatirkan menjadi pragmatis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement