Rabu 05 Aug 2015 18:30 WIB

Penolakan Harganas di Tangsel Dinilai Pojokkan Wali Kota Airin

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.
Foto: Antara
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie maju diusung Partai Golkar, PKS, NasDem, PAN, PKB, dan PPP memastikan diri ikut Pilkada Tangsel pada 9 Desember mendatang. Konsekuensinya, pasangan petahana tersebut diserang kelompok bernama Gertak terkait pelaksanaan Hari keluarga Nasional (Harganas) XXII belum lama ini. Kelompok tersebut memasang spanduk bertuliskan 'Tolak Harganas, Inikah Keluarga Teladan Indonesia'.

Menurut, presidium Jaringan Relawan Demokrasi (Jared), A Prianto, spanduk yang disebarluaskan Gertak di beberapa sudut kota di Tangsel itu tidak etis dan penuh muatan politik.

“Spanduk itu dipasang di beberapa tempat di kota Tangsel, isinya penolakan terhadap Harganas XXII, selain itu Gertak juga mengimbau Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan pelaksanaan Harganas di Kota Tangsel, jelas ini tak bisa didiamkan, aparat hukum harus cepat bertindak,” ucap A Prianto di Jakarta, Rabu (5/8).

Spanduk tersebut mendapat sorotan dan kecaman keras dari berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, isi spanduk tersebut dinilai memojokkan Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany. Dia pun menyebut, ulah kelompok tersebut telah menyayat hati masyarakat Tangsel.

Prianto melanjutkan, pesan spanduk tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru di masyarakat, lantaran mengandung unsur penghinaan. "Ini bisa dikategorikan sebagai bentuk penistaan terhadap salah satu pasangan calon, di sisi lain penolakan terhadap Harganas dapat dikategorikan sebagai bentuk pelecehan terhadap negara, karena Harganas merupakan agenda tahunan yang menjadi hajatan negara,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement