REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polda Metro Jaya menggelar simulasi gabungan pengamanan pemilihan kepala daerah serentak yang melibatkan seluruh polres, polsek, dan satuan kerja.
"Hari (Senin) ini kami latihan gabungan semua untuk pilkada," kata Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ahmad Subarkah, Senin (3/8).
Subarkah mengatakan awalnya simulasi dilakukan secara parsial mulai dari polsek, polres, Sabhara, Obyek Vital dan Brimob. Usai menjalankan latihan sendiri, Subarkah menuturkan simulasi gabungan selanjutnya akan dirangkai apel Kepala Satuan Wilayah di PTIK. Apel besar itu akan dihadiri seluruh polres di Indonesia, para Kapolda dan Kepala Biro Operasi Polda se-Indonesia.
"Setiap daerah yang ada Pilkada akan melihat dan dicontohkan pelaksanaan pengamanan Pilkada yang sama," ujar Subarkah.
Subarkah mengungkapkan aparat kepolisian mengamankan distribusi kertas suara dari percetakan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga pemilihan suara pada tingkat kampanye hingga tahapan selesai. Personel yang terlibat simulasi gabungan sebanyak 543 orang dari unsur polsek, polres, polda dan Mabes Polri termasuk pasukan satwa.
Subarkah menjelaskan tahapan simulasi pengamanan Pilkada serentak mulai dari situasi kondusif hingga tahap enam atau anarkis dengan penanganan melepaskan tembakan.
Polda Metro Jaya terlibat pengamanan Pilkada serentak di wilayah Depok Jawa Barat dan Tangerang Selatan Banten pada 9 Desember 2015.