REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia Yohana Susana Yembise meminta para ibu dan orang tua menjaga anak-anaknya. Menghindari kekerasan seksual, orang tua diminta untuk rajin mengecek handphone (HP) anaknya.
Yohana mengakui, angka kekerasan sekual atau pencabulan terhadap anak terus meningkat. Menurut catatan pihaknya, sedikitnya dari tahun 2013 ke 2014 ada 3.500 lebih kasus kekerasan terhadap anak. Tindakan asusila ini tidak hanya mendominasi di wilayah timur Indonesia, melainkan sudah merata di seluruh penjuru Tanah Air.
“Untuk itu, saya ingatkan kepada ibu-ibu atau para orang tua untuk menjaga dan melindungi anaknya,” ujarnya disela-sela kampanye memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2015, Ahad (2/8).
Ia meminta para orang tua rutin mengecek internet maupun handphone yang dipakai anaknya, termasuk saat di sekolah. Ini dalam rangka untuk mengontrol anak-anak membuka situs-situs internet. Langkah ini dinilainya penting dilakukan karena dunia maya merupakan salah satu pemicu kekerasan seksual anak, seperti prostitusi online.
“Karena itu saya ingatkan penggunaan telepon seluler dikontrol, apalagi ketika si anak masuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA),” ujarnya.
Karena guru juga tidak mungkin mengawasi muridnya satu persatu. Apalagi, kata dia, jumlah seluruh siswa dalam satu kelas sebanyak 35-45 anak. Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi angka kekerasan seksual terhadap anak. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan instansi terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) hingga kepolisian untuk mengatasi masalah kekerasan seksual terhadap anak via dunia maya.