REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain akan memilih Ketua Majelis Syuro, Musyawarah Majelis Syuro juga akan mengagendakan pemilihan presiden PKS.
Saat ini, presiden PKS dijabat oleh Anis Matta yang menggantikan Luthfi Hasan Issaq, setelah mengundurkan diri pasca menjadi tersangka kasus suap impor sapi.
Pengamat politik dari Political Communication (Polcomm) Institute, Heri Budianto mengatakan, diperlukan sosok muda yang bisa membawa PKS kembali sebagai partai yang sederhana.
Dalam beberapa waktu terakhir, Heri menyebut, PKS seolah kehilangan arah dengan ditampilkannya kemewahan oleh para elit partai.
Padahal, selama ini, PKS identik dengan partai dakwah yang menjalankan prinsip-prinsip islam dan dikenal karena kesederhanaan tokoh-tokohnya.
"Belakangan elit-elit PKS mempertontonkan kemewahan. Sosok pemimpin PKS harus bisa membawa PKS balik lagi ke awal, untuk menarik simpati masyarakat," kata Heri kepada Republika, Sabtu (1/8).
Di periode yang akan datang, Heri mengatakan, sosok yang memimpin PKS haruslah yang betul-betul memahami partai tersebut secara lahiriah.
Dengan begitu, Presiden PKS dapat menjalankan amanahnya sesuai dengan apa yang menjadi ideologi partai berlambang bulan sabit kembar itu.
"Dia harus mengerti sejarah PKS, arah perjuangan, mau dibawa kemana PKS. Artinya, harus betul-betul yang paham PKS," ujarnya.
Selain itu, PKS juga dinilai memerlukan pemimpin muda yang memiliki visi yang diterima seluruh faksi di PKS. Hal tersebut, lanjutnya, akan membuat Presiden PKS menjadi pemersatu berbagai faksi internal.
Presiden PKS pun, kata Heri, diharuskan memiliki jaringan luas alias tidak kaku dalam berpolitik. Dengan begitu, PKS akan menjadi lebih dinamis, khususnya dalam pemerintahan.
"Artinya, pijakan di KMP sekarang, walaupun prinsip perlu dipegang, tapi komunikasi dengan KIH harus jalan. Walaupun secara politik tidak bergabung dalam pemerintahan, tapi harus ada orang yang bisa menjembatani dengan pemerintah," jelasnya.
"Ini yang diperlukan PKS. Punya sikap tapi bisa jadi jembatan membangun komunikasi. Dalam politik itu dibutuhkan," ujarnya lagi.
Seperti diketahui, Musyawarah Majelis Syuro (MMS) PKS kemungkinan digelar dalam waktu dekat. Ketua Badan Penyelenggara Pemira Nasional (BPPN) PKS Sumandjaya mengatakan, musyawarah tersebut akan digelar pertama kali awal Agustus.
Selain mencari pengganti Hilmi Aminuddin, MMS juga akan mengagendakan pemilihan presiden PKS. Politikus PKS, Indra, mengungkapkan, ada beberapa nama yang berpotensi besar untuk menjadi presiden PKS. Yaitu Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Suswono (mantan menteri pertanian), dan Suharna (mantan menristek).
Ia menjelaskan, MS akan menggunakan acuan kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan dalam Pemilihan Legislatif 2014 lalu untuk memilih Presiden PKS. Melihat hal tersebut, Indra menyebut dua nama yang dinilai paling tepat mengisi posisi presiden PKS, yakni Anis Matta dan Hidayat Nur Wahid.