REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta seluruh gubernur untuk membuka posko yang bekerja selama 24 jam non-stop untuk mengawasi proses tahapan pemilihan kepala daerah serentak.
"Kemendagri sudah mengirimkan radiogram yang meminta gubernur supaya membuat posko 24 jam untuk memonitor pilkada serentak, kalau misalnya ada dinamika dan sebagainya," kata Mendagri Tjahjo di Jakarta, Jumat.
Ia berharap pesan tersebut dapat diteruskan kepada bupati dan wali kota hingga ke kepala desa supaya tercipta koordinasi terkait situasi keamanan di daerah dalam rangka pelaksanaan pilkada serentak.
Pelaksanaan pemungutan suara serentak di sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 36 kota tersebut diprediksi berpotensi konflik secara bersamaan di sejumlah daerah.
Oleh karena itu, Kemendagri bersama Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) telah berkoordinasi untuk memetakan daerah yang rawan konflik.
"Tadi sudah ada rapat dengan Kemenkopolhukam terkait perkembangan di daerah, juga kerusuhan yang mungkin muncul di daerah. Seandainya juga di 83 daerah yang dua pasangan calon kalau ada dokumen atau ijazah palsu, kami optimistis mudah-mudahan aman," jelasnya.
Selain untuk memantau kondisi keamanan daerah terkait pemilihan gubernur, bupati dan wali kota; Mendagri berharap posko tersebut juga dimanfaatkan untuk memonitor jika ada bencana alam di daerah tersebut.
"Ini juga termasuk mencermati masalah bencana-bencana alam, dan radiogram itu nanti diteruskan kepada bupati dan wali kota hingga desa untuk melakukan koordinasi terkait dan menyampaikannya kepada Kemendagri dan kementerian terkait, sehingga misalnya di daerah tersebut ada kelaparan atau kekeringan itu cepat (diatasi)," ujarnya.