Jumat 31 Jul 2015 10:58 WIB

Mantan Napi Nyalon Pilkada, Masyarakat Harus Cerdas Memilih

Rep: c26/ Red: Esthi Maharani
Pilkada Serentak (Ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada Serentak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Jeirry Sumampow mengharapkan masyarakat harus cersas memilih kepala daerah dalam pilkada serentak akhir tahun nanti. Apalagi tak sedikit mantan narapidana kasus korupsi ikut serta dalam pesta demokrasi tersebut.

"Masyarakat harus cerdas memilih secara objektif calonnya nanti," katanya saat dihubungi ROL, Kamis (30/7).

Jeirry meminta masyarakat memilih secara objektif calon yang akan menjadi pemimpin daerah. Publik juga diharapkan tidak termakan janji kampanye kandidat.

"Jangan sampai memilih mantan napi karena tergiur janji kampanye," katanya.

Menurutnya, mantan napi memiliki elektabilitas lebih tinggi. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menarik suara dari masyarakat.

Di samping itu, kata dia peluang money politic besar terjadi untuk mendapatkan simpati. Ini dilakukan untuk membersihkan nama baik yang sempat tercoreng karena kasus korupsi yang pernah dilakoninya.

Untuk itu,ujar dia masyarakat diminta memilih calon yang memiliki integritas yang mumpuni. Tidak hanya sekadar melihat dari popularitas dan keuntungan seketika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement