Kamis 30 Jul 2015 12:40 WIB

Gadis 10 Tahun Diperkosa dan Dibunuh Sepupunya Sendiri

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ilham
Ilustrasi pemerkosaan di bawah umur.
Ilustrasi pemerkosaan di bawah umur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kejadian naas yang menimpa gadis cilik Engeline Margriet Megawe terjadi juga kepada seorang gadis di Kabupaten Soppeng. Pemerkosaan dan pembunuhan menimpa gadis 10 tahun bernama Agista.

Dari informasi yang dihimpun Republika, kejadian ini bermula saat Agista dikabarkan menghilang sejak Rabu (22/7) 2015. Keluarga korban di Paowe Kelurahan Salokaraja, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Soppeng pada jumat (24/7).

Polres Soppeng kemudian melakukan pencarian dan menemukan mayat Agista pada Rabu (29/7) sekitar pukul 22.11 Wita. Mayat Agista sudah membusuk dan tertutup daun kelapa kering di belakang bangunan sanggar tani, tepatnya di Kebun Lel. H. Syamsuddin.

Kapolsek Soppeng AKBP Dodied Prasetyo Aji mengatakan, tetangga terakhir kali melihat korban bersama Misbah (25) yang merupakan sepupu korban. Polisi kemudian menangkap Misbah di rumahnya, Jalan Kakatua Kota Makassar. Misbah pun mengakui telah membunuh korban kemudian membuang mayatnya.

"Dari pengakuan pelaku, dia melakukan pembunuhan dengan mencekik serta memperkosa korban," ujar Dodied kepada wartawan, Kamis (30/7).

Pelaku juga, kata Dodied, mengaku bukan petama kalinya melakukan hal serupa. Dia juga melakukan kejahatan yang sama di Provinsi Papua. "Untuk pengakuan ini masih kami dalami lagi seperti apa," jelas Dodied.

Polisi telah menvisum mayat korban di RSUD Ajapange Soppeng. Berdasarkan hasil visum, terdapat luka robek pada vagina korban, luka pecah pada batok kepala, dan luka gores pada punggung tangan sebelah kanan. Pihak penyidik Kepolisian Polres Soppeng secara intensif juga memeriksa beberapa saksi dan juga melakukan pencarian barang bukti yang diduga ditinggalkan pelaku di TKP.

Agista sudah tidak tinggal bersama orang tuan setelah ayah dan ibunya bercerai. Sang ayah tinggal di Masammba dan ibunya berada di Samarinda. Agista tinggal di Soppeng bersama neneknya, Suka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement