Kamis 30 Jul 2015 10:26 WIB

333 Janur Tandai Kenduri Cinta Purwakarta

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Janur/ilustrasi
Janur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ratusan janur, melengkung tinggi di sepanjang ruas pertokoan Jl Sudirman, Kabupaten Purwakarta.

Ada apa gerangan dan siapa yang sedang hajatan? Ternyata, ratusan janur itu bukan menandakan ada warga yang sedang hajatan. Justru yang hajatan itu, merupakan Pemkab Purwakarta.

 

Pada 20 Juli kemarin, wilayah ini berulangtahun. Usia Purwakarta, pada tahun ini menyapai 184 tahun. Sedangkan, sebagai kabupatennya baru 47 tahun.

 

Karena berulangtahun, pemkab setempat menggelar pesta rakyat. Pesta tersebut, ditandai dengan dipasangnya janur-janur di sepanjang jalan protokol. Jadi, wilayah ini semakin semarak dan indah dengan hiasan janur yang tingginya sampai lima meter tersebut.

 

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, janur tersebut melambangkan sedang ada kenduri. Benar, inilah janur itu sebagai pertanda kenduri cinta dari pemimpin dengan rakyatnya.

Janur itu, melambangkan kebahagiaan. Meskipun, sampai saat ini masih banyak hal yang belum diselesaikan, namun pembangunan di Purwakarta telah melahirkan kebahagiaan.

 

"Ada 333 janur yang kami pasang, sebagai lambang kebahagiaan tersebut," ujar Dedi, kepada Republika, Rabu (29/7).

 

Apa kebahagiaan yang dirasakan masyarakat itu? Salah satunya, masyarakat bisa menikmati akses jalan bagus sampai peloksok pedesaan. Bahkan, bagi warga Kecamatan Sukasari, selama 55 tahun hidup dalam keterisolasian, kini mulai tersenyum. Sebab, pada tahun ini mereka akan memiliki jalan darat dengan lebar 12 meter.

 

Jalan ini, merupakan pintu pembuka keterisolasian wilayah itu. Kemudian, warga bisa menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri, tanpa di pungut biaya. Mereka, juga diberi subsidi kesehatan, dengan bisa berobat dengan gratis di 11 rumah sakit yang telah jadi rekanan pemkab.

 

Selain itu, pelayanan publik jadi lebih mudah dengan adanya sms //center// atau aduan langsung ke bupati melalui akun di media sosial. Semua ini, dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat.

 

Akan tetapi, lanjut Dedi, sebenarnya semua itu masih belum maksimal. Masih perlu pembenahan lagi. Namun, meskipun baru segitu yang telah dilakukan pemerintah, masyarakat dinilai telah bahagia. Makanya, pada Juli sampai Agustus ini akan diselenggarakan pesta rakyat untuk menghibur masyarakat.

 

Terkait dengan angka 333 ini, Dedi meyakini angka tersebut merupakan perwujudan simbol tertinggi, yakni angka sembilan. 333 janur yang dipasang itu, merupakan aplikasi dari 99 asmaul husna.

Dengan begitu, diharapkan Purwakarta akan meraih angka tertinggi. Pemerintah bisa menyejahterakan rakyatnya, dan rakyat semakin percaya kepada pemerintahnya.

 

Sementara itu, Ika Kanipa (26 tahun), warga Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, mengaku, sangat terpesona dengan keindahan janur yang dipadu dengan anyaman bambu. Seperti, kipas bambu, boboko, aseupan, dan nyiru.

"Baru kali ini, saya melihat janur seindah ini. Purwakarta benar-benar sedang kenduri. Daerah lain harus menyontohnya," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement