REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan meresmikan perakitan produksi 1.000 bus besar Bus Rapid Transit (BRT) tahun anggaran 2015.
Dalam sambutannya, Jonan mengatakan, program ini bertujuan untuk memperbaiki sistem transportasi massal yang ada di Indonesia. Hingga 2019, lanjutnya, pemerintah menargetkan produksi 3.000 unit BRT mampu tercapai.
"3.000 BRT ini akan dibagi ke-33 provinsi diluar DKI," ujarnya saat peresmian perakitan produksi 1.000 unit BRT di Pabrik Karoseri Laksana, Jalan Raya Ungaran Km 24,9, Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/7).
Jonan menambahkan, untuk operatornya sendiri telah ditunjuk Perum Damri dengan harapan agar kualitas layanan transportasi massal di Indonesia dapat seragam.
Dengan adanya 3.000 BRT ini, ia berharap dapat mengubah wajah transportasi jalan raya menjadi lebih baik.
Mantan Dirut PT KAI itu juga menyampaikan permohonan maafnya atas ketidakhadiran Presiden Jokowi yang sebelumnya direncanakan meresmikan perakitan produksi 1.000 BRT tersebut.
Dalam peresmian, Jonan yang ditemani Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo berkeliling pabrik Laksana untuk mengetahui cara kerja pembuatan Bus hingga menumpang dan berpose sebagai pengemudi bus.