Rabu 29 Jul 2015 14:35 WIB

10 Ribu Hektare Perkebunan di Jabar Terancam Kekeringan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham
Tanah kering di kawasan gersang Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9).Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memperdiksrta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan mengalami kekeringan hingga Oktober mendatang.
Tanah kering di kawasan gersang Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9).Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memperdiksrta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan mengalami kekeringan hingga Oktober mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bencana kekeringan yang terjadi pada musim kemarau 2015, tak hanya mengancam lahan pertanian. Sekitar 10 ribu hektare lahan perkebunan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat terancam kekeringan.

"Kalau dihitung-hitung kebanyakan kekeringan perkebunan di Jabar itu di Jabar Selatan," ujar Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat, Arief Santosa, Rabu (29/7).

Menurut Arief, perkebunan yang mengalami kekeringan tersebut ada di Garut, Ciamis, Cianjur, dan Sukabumi. "Ya, sekitar 10 ribu hektare lahan perkebunan (yang terancam)," katanya.

Arief mengatakan, kekeringan lahan perkebunan berbeda dengan kekeringan lahan pertanian. Karena, kekeringan perkebunan berada di dataran tinggi sehingga sangat bergantung pada sumber mata air.

Menurut Arief, jenis perkebunan milik Pemprov Jawa Barat yang sudah terkena kekeringan sebagian besar lahan teh. Akibat musim kemarau ini, produksi teh milik perkebunan Jawa Barat menurun antara 10 hingga 15 persen per hektarenya.

"Kalau normal itu produksinya bisa 1,5 ton per hektare turun menjadi 1,2 ton per hektare. Ada penurunan produktivitas," kata Arief.

Selain itu, kata dia, kekeringan juga membuat produksi kopi di lahan perkebunan milik Pemprov Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 10 persen. Untuk kopi, kata dia, produksi di Jabar sekitar 32 ribu ton per tahun turun sekitar 3 ribu ton. Saat ini, luas perkebunan kopi milik rakyat ada sekitar 52 ribu hektare.

"Yang terkena kekeringan di daerah Selatan Jabar hampir separuhnya potensi terkena kekeringan," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi bencana kekeringan yang mengancam lahan perkebunan milik Pemprov Jawa Barat. Seperti, berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat menyiapkan sarana dan prasarana pipanisasi. "Selain itu, kami juga telah menyiapkan embung-embung menyimpan persedian air," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement