REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pintu nomor 6 di bendungan air 10 sungai Cisadane jebol. Hal tersebut membuat permukaan sungai menurun hingga dua meter. Hal ini di konfirmasi Kepala Bendungan Pintu 10 Cisadane, Sumarto.
"Iya, tiang penyangga pintunya jebol dan membuat celah aliran air sekitar 30 cm," terang Sumarto, Selasa (28/7) di Tangerang. Sumarto mengatakan pintu 6 memang sudah rusak dan tengah dalam perbaikan.
Jelasnya, karet pintu dan beberapa roda pintu ada yang sudah rusak dan lepas. Sumarto mengaku pintu tersebut saat ini tengah mengalami perbaikan oleh pemerintah pusat.
Jebolnya salah satu pintu di bendungan 10 Cisadane membuat permukaan sungai semakin surut. Namun, surutnya pemukaan sungai juga disebabkan musim kemarau yang tengah melanda sebagian wilayah Indonesia.
Sementara, Wali kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengerahkan alat guna membantu menurunkan balok yang menjadi penahan sementara pintu. Arief mengatakan jebolnya pintu nomer 6 tersebut berpengaruh terhadap sumber air baku untuk wilayah Tangerang Raya.
"PDAM Tirta Benteng sekarang sudah berhenti produksi. Suplai ke bandara juga sudah turun 50 persen," terang Arief.
Arief bersama Kepala Dinas SDA dan Bina Marga, Nana Trisyana mengaku telah mengerahkan dua unit pompa untuk membantu PDAM Tirta Benteng kembali berproduksi. Lanjutnya, sambil menunggu perbaikan pemerintah kota Tangerang juga menambal kebocoran dengan karung pasir.
Arief mengatakan untuk mengamankan kebutuhan air baku masyarakat, pemkot akan mencari persedian air dari intake Jakarta maupun Kali Angke dan juga akan mengerahkan mobil-mobil tangki air ke wilayah yang terkena dampak kekeringan.
Sebelumnya, Sumarto mengatakan ketinggian air di sungai Cisadane dalam kondisi normal adalah 12 meter dengan volume air 50 meter kubik perdetik. Katanya, Tangerang Raya terancam mengalami kekeringan kalau kemarau kali ini berlangsung terlalu lama.