REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Anggota MPR/DPR RI, Desy Ratnasari prihatin dengan pola pikir setiap pelajar sekarang yang lebih senang sibuk dengan gadget-nya. Bahkan pelajar cenderung individualis.

Keprihatinan Dessy dibuktikan saat di dalam keluarga si anak sibuk dengan dunia mayanya. Padahal, katanya, di sampingnya ada orang tua maupun keluarganya yang bisa menjadi tempat curhat.

Ia juga menyoroti kebiasaan bermain secara kelompok dan gotong royong sudah mulai terkikis. Sebab, pelajar lebih senang bermain di dunia maya yang belum tentu ada efek positifnya.

"Jika kondisi seperti ini terus berkembang saya khawatir, bangsa ini akan kehilangan jati dirinya. Karena generasi penerus bangsanya sudah senang dengan produk asing yang mencuci otaknya," katanya di Sukabumi, Selasa (28/7).

Sebelumnya, Dessy menilai upacara bendera setiap Senin, harus kembali diwajibkan di seluruh sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Sebab, upacara ini dinilai sebagai salah bentuk rasa cinta bertanah air.

"Saya setuju jika setiap Senin di sekolah kembali diwajibkan upacara kenaikan bendera, karena walaupun dilihat sepele tetapi upacara ini mampu memupuk persatuan dan kesatuan serta kerja sama setiap pelajar," kata

Ikuti Whatsapp Channel Republika