Senin 27 Jul 2015 23:01 WIB

Pendaki Thailand yang Tewas Terpeleset di Rinjani Dibawa ke RSUP NTB

  Seorang pendaki memperhatikan Danau Segare Anak dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)
Seorang pendaki memperhatikan Danau Segare Anak dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jenazah seorang pendaki perempuan asal Thailand, Phannee Rojwitcha (39), yang meninggal akibat terpeleset kemudian terjatuh di Gunung Rinjani hingga kini masih disimpan di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Bhayangkara Mataram AKP I Wayan Redana kepada wartawan, Senin, mengatakan korban meninggal pada Ahad (26/7), saat hendak turun dari Bukit Pelawangan menuju Danau Segara Anak.

"Menurut informasi yang kami terima, korban terjatuh dan meninggal akibat terpeleset saat hendak turun, dia terjatuh dari ketinggian 10 meter," katanya.

Redana mengatakan korban melakukan pendakian ke Gunung Rinjani pada Sabtu (25/7), sekitar pukul 10.00 WITA bersama dengan lima orang rekannya.

Kemudian, keesokan harinya, korban yang telah bermalam di Bukit Pelawangan itu hendak turun menuju danau bersama lima rekannya. Namun, di tengah perjalanan, insiden tersebut terjadi.

Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah pendaki yang menyaksikan kejadian tersebut, korban diduga terpeleset akibat tidak kuat menjaga keseimbangan tas yang dibawanya.

Bahkan, pemandu kelima warga negara asing yang bertujuan untuk menikmati alam Gunung Rinjani, itu sebelumnya menawarkan jasa untuk membantu membawakan tas, namun korban menolak.

Redana mengungkapkan, korban yang saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal langsung dievakuasi menuju pos pendataan para pendaki Gunung Rinjani di wilayah Sembalun, Lombok Timur.

"Setelah dievakuasi ke pos pendataan, jenazah langsung diberangkatkan menuju RSUP NTB," ujarnya.

Terkait insiden tersebut, petugas RS Bhayangkara Mataram telah menghubungi keluarga korban dan kini diketahui sudah datang dan melihat kondisi jenazah korban di RSUP NTB.

"Baru saja keluarganya datang, apakah akan dilakukan otopsi atau tidak, tergantung permintaan pihak keluarga, yang jelas kami sudah siap untuk membantu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement