REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare paling banyak dikeluhkan warga Sukabumi selepas momen lebaran. Hal ini dikarenakan faktor makanan yang dikonsumsi selepas lebaran dan banyaknya debu akibat faktor kekeringan.
Kondisi tersebut misalnya terlihat di salah satu pusat layanan kesehatan (Puskesmas) Selabatu Kota Sukabumi. "Mayoritas pasien yang datang mengeluhkan soal ISPA dan diare," ujar Kepala Puskesmas Selabatu Suhendro Rusli kepada wartawan Senin (27/7).
Diduga, penyebab kasus diare karena faktor makanan yang dikonsumsi pada momen lebaran. Misalnya makanan yang banyak mengandung santan.
Sementara kasus ISPA lebih disebabkan banyaknya debu yang dihirup warga karena tanah kekeringan.
Suhendro mengatakan, petugas puskesmas sudah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus ISPA dan diare. Sehingga warga yang datang langsung ditangani dengan baik.
Data Puskesmas Selabatu menunjukkan setiap harinya kini ada 200 orang warga yang berobat. Pasien yang datang ke puskesmas tidak hanya dari Kota Sukabumi, melainkan dari daerah tetangga Kabupaten Sukabumi seperti dari Kecamatan Sukabumi dan Sukaraja.
Dokter umum Puskesmas Selabatu Shalihati Emi membenarkan pasien yang datang ke puskesmas rata-rata mengeluhkan sakit pada bagian pencernaan. Kondisi ini sudah biasa terjadi pada momen selepas lebaran.