REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Betti Alisjahbana mengemukakan sejumlah agenda seleksi tahap ketiga, Senin (27/7). Tes tahap kali ini adalah psikotes dan bahasa inggris.
"Untuk tes hari kedua (Selasa 28/7) meliputi simulasi, LGD (Leaderless Group Discussion), wawancara dan presentasi," kata Betti melalui pesan singkatnya di Jakarta, Senin (27/7).
Melalui rangkaian tes dua hari ini, ujarnya, Pansel akan mengukur potensi kecerdasan dan strukturnya, cara kerja, potensi kerja, hubungan sosial, kepribadian, integritas. Betti juga mengatakan tes tersebut untuk mengukur kompetensi manajerial, kompetensi inti sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memimpin KPK.
"Kami melibatkan lembaga yang kompetensinya di bidang ini, juga melibatkan asesor psikolog, asesor bidang SDM/Manajemen dan asesor bidang hukum," tuturnya.
Betti menambahkan, pihaknya juga mulai melakukan penelusuran rekam jejak bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti KPK, Kepolisian, Kejaksaan, BIN, PPATK, Kementerian Keuangan dan Masyarakat Sipil. Dia berharap melalui proses seleksi yang ketat dan melibatkan berbagai lembaga dan masyarakat, akan berhasil mendapatkan calon pimpinan KPK yang terbaik.
Pada tahap kedua, panitia seleksi KPK telah meloloskan sebanyak 48 pendaftar. Komposisi latar belakang profesi calon lolos, yaitu penegak hukum (jaksa, hakim, polisi) sebanyak 9 orang, akademisi 8 orang, korporasi 6 orang, KPK?5 orang, auditor 4 orang, CSO 3 orang, lembaga negara 4 orang, PNS 3 orang, lain-lain 3 orang.