Senin 27 Jul 2015 00:56 WIB

Mahasiswa Meninggal Usai Berkemah di Gunung Guntur

Rep: C10/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gunung Guntur
Gunung Guntur

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gunung Guntur di Tarogong Kabupaten Garut baru saja dibuka kembali untuk kegiatan pendakian dan perkemahan. Namun hal yang tidak diharapkan terjadi, seorang mahasiswa Politeknik Bandung (Polban) meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan perkemahan di kawasan Gunung Guntur.

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut. Mahasiswa yang meninggal setelah mengikuti kegiatan perkemahan bernama Deril Fernanda (19 tahun). Dari hasil pemeriksaan, diketahui Deril merupakan warga yang tinggal di Jalan Sarijadi Nomor 20, Bandung.

Komandan Koramil (Danramil) 1111 Tarogong, Kapten Infanteri Sutopo mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga, kondisi kesehatan Deril memang kurang begitu baik. "Sebelum mengikuti kegiatan perkemahan ia juga sempat sakit," ujar Sutopo kepada Republika, Ahad (26/7).

Sutopo menjelaskan, Deril bersama 11 temannya naik ke kawasan Gunung Guntur pada Jumat (24/7) malam. Dari keterangan teman-temannya, saat Deril pingsan, temannya langsung mencoba menghubungi orang tuanya. Namun sinyal HP di atas gunung tidak stabil. Sehingga mereka tidak bisa terhubung dengan keluarga Deril.

Kemudian, teman-teman Deril melapor ke petugas pemantau di Gunung Guntur terkait kondisi temannya. Menurut laporan teman-temannya, saat itu kondisi Deril sudah nampak lemah dan kritis.

Sutopo menerangkan, baru pada pukul 14.00 WIB siang tadi, Deril bisa dievakuasi ke Pos III Gunung Guntur. Kemudian Deril langsung dibawa ke RSUD Garut. Akan tetapi, ketika sampai di rumah sakit, ia sudah dalam kondisi meninggal. Diperkirakan Deril meninggal sewaktu masih dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement