Ahad 26 Jul 2015 12:22 WIB

Harga Beras di Kulon Progo tak Stabil dan Terus Naik

Beras
Foto: Youtube
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Harga beras di tingkat pengusaha penggilingan padi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak stabil. Lilik, pengusaha penggilingan padi di Desa Tuksono, Kulon Progo, Ahad (26/7), mengatakan bahwa sejak tiga hari terakhir, harga beras terus mengalami penaikan, dari Rp 7.700 hingga Rp 7.800 per kilogram menjadi Rp 8 ribu hingga Rp 8.500 per kg.

Harga beras tidak stabil dan cenderung ada penaikan, menurut dia, disebabkan adanya isu Bulog akan membeli beras kualitas super atau premium. "Kami berharap, Bulog segera menetapkan harga beras kualitas super, supaya tidak menimbulkan keresahan di tingkat usaha kecil dan pedagang," kata Lilik.

Selain itu, kata Lilik, kenaikan harga beras juga dipicu oleh hasil panen di beberapa sentra produksi padi turun. Setiap masa panen kedua, hasil produksi beras selalu mengalami penurunan dari 100 persen menjadi 70 persen.

Dia mencontohkan hasil produksi di Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Lendah, dan Galur sekitar 70 sampai 80 persen, sementara permintaan masyarakat akan beras relatif sangat tinggi. "Kami kesulitan mendapatkan gabah dari petani Kulon Progo. Mereka tidak akan menjual hasil panen kedua karena untuk simpanan konsumsi harian. Mereka hanya menjual gabah untuk masa panen pertama atau panen raya," katanya.

Lilik memprediksi harga beras akan terus mengalami peningkatan hingga awal Januari 2016 atau saat memasuki panen pertama. Tingginya harga beras setiap tahun sudah dapat diprediksi, yakni mulai dari Oktober sampai awal Januari saat masa tanam padi pertama. Namun, kenaikan harga beras tahun ini di luar prediksi.

"Harga beras akan terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan dan hasil panen yang turun," kata Lilik.

Pedagang beras di Kecamatan Sentolo Sugeng mengatakan bahwa harga beras terus mengalami penaikan sejak beberapa hari terakhir. Dia membeli beras dari penggilingan berkisar Rp 8 ribu sampai Rp 8.500 per kg. Harga ini mengalami penaikan antara Rp 300 hingga Rp 500 per kg.

"Kenaikan harga beras Rp 300 sampai Rp 500 per kg itu pengaruhnya sangat besar terhadap permintaan. Saat ini, permintaan masyarakat sangat tinggi. Namun, ketersediaan beras mulai menurun. Hal ini akan berdampak pada melambungnya harga beras dan kebutuhan lainnya," kata Sugeng.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement