Senin 04 Mar 2024 23:11 WIB

Pemkot Jambi Jamin Stok Beras Aman, Masyarakat Diimbau tak Lakukan Aksi Borong

Masyarakat Jambi diimbau tak lakukan aksi borong menyikapi isu kenaikan harga.

Warga mengangkut beras SPHP yang dibelinya saat pasar murah (ilustrasi). Pemkot Jambi mengimbau masyarakat tak melakukan aksi borong di tengah kenaikan harga komoditas.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Warga mengangkut beras SPHP yang dibelinya saat pasar murah (ilustrasi). Pemkot Jambi mengimbau masyarakat tak melakukan aksi borong di tengah kenaikan harga komoditas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi meminta agar masyarakat tidak melakukan aksi borong menyikapi isu kenaikan harga komoditas di pasaran. Pasalnya, pemerintah memastikan ketersediaan barang cukup dan aman.

"Dalam kesempatan ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan termakan isu kelangkaan beras, cabai, dan sebagainya, sehingga menyebabkan memborong, yang kemudian berimbas harga naik di pasaran," kata Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Jambi di Jambi, Senin (4/3/2024).

Baca Juga

Pemkot Jambi memastikan stok beras tersedia dan aman. Saat ini stok beras Bulog setempat tersedia 9.100 ton, itu cukup dan aman hingga enam bulan ke depan. Begitu pula dengan minyak goreng, gula, daging beku dan tepung. Khusus cabai, Pemkot terus memenuhi ketersediaan pasokan dengan kerja sama dengan beberapa daerah penghasil.

"Kami menjaga stabilisasi harga di pasaran. Masyarakat silakan berbelanja bijak, sesuai kebutuhan," kata dia.

Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, inflasi pada Februari 2024 di Kota Jambi 0,24 persen dibandingkan Januari 2024. Inflasi year on year (yoy) Kota Jambi pada Februari 2024 terhadap Februari 2023 sebesar 3,15 persen.

Inflasi Februari Kota Jambi jelasnya terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada 10 kelompok pengeluaran. Pembentukan inflasi Kota Jambi pada Februari berasal dari kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau, yaitu sebesar 2,24 persen.

Komoditas utama dari kelompok ini yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi antara lain, beras 0,49 persen, daging ayam ras 0,48 persen, cabai merah 0,39 persen, tarif air minum PAM 0,18 persen, angkutan udara 0,17 persen. Penurunan angka inflasi ini, kata dia, patut disyukuri karena dalam beberapa bulan terakhir, Kota Jambi dibayangi dengan tren kenaikan signifikan beberapa komoditas volatile food penyumbang inflasi.

"Sejak akhir tahun hingga Februari,kami terus berjuang mengendalikan beberapa komoditas volatile food yang fluktuatif naik dan turun, seperti cabai. Namun cabai tidak signifikan menyumbang kenaikan. Khusus beras, kenaikan harga beras premium memang dampak imbas dari el nino tahun lalu," kata Hendra.

Namun harga telah mulai berangsur turun, karena pasokan mulai stabil dan intervensi pemerintah melalui operasi pasar bersama Bulog, khusus beras medium, menunjukkan hasil yang baik, mulai berdampak terhadap stabilisasi harga di pasaran. Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih telah menyiapkan beberapa rencana strategis cegah inflasi Kota Jambi, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang selama 2024.

Pemkot Jambi melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk stabilisasi harga dan terjaminnya ketersediaan pasokan di tengah masyarakat. Upaya yang telah dilakukan antara lain, Gerakan Pangan Murah (GPM), Operasi Pasar Murah bersama Bulog, subsidi atas komoditas volatile food, Sidak pasar dan gudang, gerakan menanam dan kerjasama daerah dengan daerah penghasil. Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Pemkot Jambi menggelar pasar murah bersubsidi dan bantuan sosial bagi masyarakat miskin ekstrem di Kota Jambi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement