REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Riau mengimbau agar pameran batu akik terus digalakkan, baik oleh pengelola pasar atau pun pusat perbelanjaan supaya jenis usaha ini tetap berkelanjutan.
"Upayanya agar pedagang batu akik ini bisa terus menerus diminta pengelola pasar dan plaza melakukan pameran. Sehingga menjadi penjualan rutin pedagang," kata Ketua APPSI Riau, Yusuf Sikumbang di Pekanbaru, Jumat (22/7).
Hal ini dilakukan akibat kecendrungan demam batu akik yang mulai agak menurun dibanding beberapa waktu yang lalu. Selain itu, perlu juga dorongan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi untuk membina dan melindungi pedagang.
Pemerintah, katanya, juga bisa menyiapkan pelatihan atau pun tempat penjualan dan mengasah batu akik seperti pembinaan yang dilakukan terhadap pedagang lainnya. Untuk yang sudah menekuni usaha itu, jangan dibiarkan begitu saja masyarakat karena sudah membuka lapangan kerja.
"Makanya ini didorong, dibina, dan dilindungi baik itu di Pasar Tradisional atau pun Modern. Agar bisa terus menerus penjualannya," sebut Anggota DPRD Riau ini.
Lebih lanjut dia menyatakan optimistis usaha hiasan pribadi ini tetap bertahan meskipun sekarang ini ada kecendrungan sedikit menurun. Menurutnya, konsumen nantinya akan mengganti batu akiknya yang lama ataupun menambah koleksinya.
Namun tentunya pembeliannya satu-satu, tidak sekali banyak seperti awal munculnya kegemaran batu akik. Karena saat ini satu orang saja sekarang sudah punya hinga 20 koleksi batu akik.
"Ini akan berjalan lama dan menjadi penghasilan tetap bagi masyarakat walaupun menurun sedikit. Menurun karena masing-masing sudah punya batu akik, jadi agak berkurang membeli," ujarnya.