REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akan menelusuri keberadaan Warga Negara Asing (WNA) di acara seminar dan Kebakitan Kebangunan Rohani (KKR) Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua.
"Dalam proposal acara yang diperolehnya, disebutkan ada undangan untuk tamu asing," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/7).
Menurut Badrodin ada lima orang yang terdaftar mengikuti acara tersebut. "Karena itu kan tingkat internasional ada prosedurnya yang memberikan izin dari Mabes Polri," ujar Badrodin.
Badrodin mengungkapkan warga negara asing itu diketahui hadir sebagai peserta. Namun pihaknya belum dapat memastikan kelima WNA tersebut hadir atau tidak dalam acara tersebut. "Ya kita menelusurinya dia datang atau tidak," kata Badrodin.
Ia menambahkan, bisa saja polisi meminta keterangan mereka bila yang bersangkutan benar hadir dalam acara tersebut. Terkait adanya keterlibatan warga asing, Badrodin masih menunggu penyelidikan Polda Papua. "Kalau hadir, kita akan periksa mereka, nanti kita tunggu hasil pemeriksaan," kata Badrodin.
Sebelumnya, insiden kekerasan terjadi di Tolikara pada Jumat (17/7) lalu. Saat itu ada penyerangan dan pembakaran terhadap kios yang merembet ke masjid yang digunakan umat Muslim untuk shalat Idul Fitri. Selain itu, ada penembakan yang diduga dilakukan aparat sehingga membuat 11 orang terluka dan satu orang meninggal dunia.