REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat adanya peningkatan intensitas kebakaran di wilayah setempat selama musim kemarau 2015.
"Pada Juni 2015 kebakaran mencapai 17 kasus, sedangkan hingga pertengahan Juli 2015 kebakaran sudah 15 kasus. Diprediksi jumlah itu akan terus meningkat sampai akhir bulan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Abdul Rofiq di Cikarang, Jumat (24/7).
Menurutnya, kasus kebakaran tersebut didominasi terbakarnya sejumlah lahan kosong akibat sengatan panas matahari selama kemarau. Untuk itu Damkar menyiagakan personel guna mengantisipasi kebakaran karena cuaca panas yang terjadi saat ini.
"Cuaca panas ekstrem berpotensi menimbulkan kebakaran, karena panas menimbulkan kekeringan yang sangat mudah memercikkan api," katanya.
Menurutnya, sejumlah material yang mudah terbakar selama kemarau seperti kayu, ilalang, dan kabel listrik yang tidak terpasang dengan baik. "Pemasangan kabel secara ilegal juga bisa memicu terjadinya kebakaran karena arus pendek," katanya.
Situasi itu umumnya terjadi pada sejumlah lokasi pasar dadakan yang memaksa para pengguna lapak mencuri aliran listrik dari sejumlah perangkat umum dengan cara mencantel kabel untuk penerangan. "Kami imbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan aliran listrik, karena risikonya jauh lebih berbahaya kalau sampai terbakar," katanya.